Sabtu, 15 Agustus 2015

Pertemuan IPCM 2015

SOLIDARITAS KERJA BERSAMA MENINGKATKAN KETAHANAN KOLEKTIF MEMBELA HAK, LINGKUNGAN DAN MASA DEPAN MASYARAKAT KORBAN PERTAMBANGAN 

saat para perempuan korban  pertambangan menyampaikan apa  mereka butuhkan yang terenggut akibat aktifitas pertambangan

Dari hasil pertemuan International People’s Conference on Mining (IPCM) 2015,  kedepan ada harapan bahwa akan bekerja sama secara terpisah dalam konteks dan negara kita sendiri, dan melalui aksi internasional yang terkoordinasi bersama dan solidaritas untuk meningkatkan ketahanan kolektif untuk membela hak-hak, lingkungan dan masa depan umum, akan mendatangkan kemenangan bagi keuntungan masyarakat yang bersifat lebih neoliberal terhadap kebijakan pertambangan, dan keadilan sosial untuk menang atas kematian dan kehancuran akibat pertambangan.

Aksi bersama membangun solidaritas sesama korban pertambangan
Acara yang berlangsung dari 30 Juli sampai 1 Agustus 2015 di Manila, Filipina dihadiri 29 Negara dari seluruh dunia dengan 140 komunitas yang hadir dengan membawa isu –  isu dampak dari pertambangan. proyek pertambangan dan kolaborasi dalam liberalisasi pertambangan semakin menjengkelkan, rezim pajak yang adil, dan perjanjian investor dari bebagai negara dalam mencari keuntungan besar menjadi lebih sembrono dalam proses produksi mereka, mengabaikan dengan impunitas keselamatan pekerja mereka sehingga masyarakat dan lingkungan hidup terkena  terkena dampak.

Konvergensi dari  berbagai pengalaman perlawanan dan perjuangan, mendapatkan pelajaran dari kemenangan serta kekalahan ini, telah membawa inspirasi dan harapan kepada masyarakat korban pertambangan, dan telah memberikan  tekad teguh untuk menghentikan serangan  lebih lanjut dari penjarahan pertambangan imperialis dan keserakahan terhadap masyarakat dan lingkungan.

29 negara menghadiri pertemuan IPCM 2015
Akhirnya, dari pertemuan ini  melahirkan komitmen untuk terlibat dalam kampanye masyarakat dan penelitian pertambangan yang merusak yang menyebabkan perubahan iklim, pelanggaran hak asasi manusia, dampak ekologi dan kesehatan, kebijakan pertambangan nasional, aspek perusahaan dan keuangan kegiatan pertambangan, dan keterikatan dari negara-negara berkembang di bidang pertambangan internasional. Jadi, perlu kesepakatan bersama untuk berusaha untuk mengkoordinasikan dan memperkuat tindakan hukum dan advokasi kebijakan terhadap pencabutan hukum liberalisasi pertambangan, dan pengembangan dan penegakan hukum positif yang mempromosikan dan melindungi hak-hak rakyat. dari pertemuan ini disepakati untuk mendukung inisiatif menuju terciptanya pusat internasional untuk penelitian hukum pertambangan yang merusak.

Diskusi perempuan terkait isu-isu pertambangan yang terjadi di negara masing-masing



Tujuan kedepan adalah untuk memperkuat alat berbasis ilmu pengetahuan dan metode yang dapat disesuaikan dengan memberdayakan masyarakat setempat untuk memantau dampak lingkungan dan kesehatan dari pertambangan, untuk memperkuat jaringan dukungan oleh para ilmuwan kepada komunitas yang terkenan dampak pertambangan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar