Kamis, 17 September 2015

KASUS PEMBERENTIAN KEPALA ADAT MUARA TAE

TOLAK KERJA SAMA DENGAN PERUSAHAAN, KEPALA ADAT MUARA TAE DIBERHENTIKAN

Mimpin, Mantan Kepala Adat Muara Tae Yang Gencar Menolak Kehadiran Perusahaan di Wilayah Adatnya


Amankaltim.blogspot.com perjuangan Kepala Adat Muara Tae dalam memperhankan posisi sebagai kepala Adat pupus sudah. Mimpin selaku kepala adat Muara Tae benar-benar diberentikan dari jabatannya oleh Presidium Dewan Adat Kutai Barat (baca : http://www.amankaltim.blogspot.co.id/2015/07/kepala-adat-muara-tae-diberentikan.html).

Semula Presedium Dewan Adat Kutai Barat Terlihat Melunak Terkait Pemberentian Kepala Adat Muara Tae, akan tetapi dalam perjalanannya mereka sering Mangkir dan lari dalam pertemuan penyelesaian kasus ini. Dan puncaknya pada Kamis, 10 September 2015 Presedium Dewan Adat Kubar Melayangkan surat Pemberentian Mimpin Selaku Kepala Adat.

Pemberentian tanpa alasan yang jelas ini sangat disayangkan Mimpin, menurutnya ada dua hal yang mendasari pemecatan dirinya, yang pertama karena mimpin selaku kepala adat  menolak bekerja dengan perusahaan yang akan masuk ke wilayah adat Muara Tae dan yang kedua adalah dalam perjuangan mempertahankan wilayah adat Muara Tae,  Mimpin bekerja sama dengan organisasi kemasyarakatan termasuk AMAN. Hal ini diungkapkan sendiri Oleh salah seorang dari Presedium Dewan Adat Kutai Barat yang Mengancam benar - benar akan memberentikan Mimpin jika bergabung dengan AMAN.

"Selama menjadi Kepala Adat Saya beberapa kali  ditwari agar mau bekerja sama dengan perusahaan oleh aparat kampung, tapi saya menolak karena saya pikir saya ini kelahiran sini jadi tidak mungkin saya menghancurkan rumah leluhur saya". Selain itu Mimpin Juga Menegaskan "saat pertemuan dengan Presedium Dewan Adat saya pernah diancam akan benar - benar diberentikan kalau bekerja sama dengan AMAN",tambah Mimpin.

pemeberentianKepala Adat Muara Tae sediri sarat akan muatan politis terkait aktifitas perusahaan yang beroperasi di Wialayah Adat Muara Tae yaitu PT. Munte Waniq Jaya Perkasa dan PT. Borneo Surya Mining Jaya yang mana kedua perusahaan Perkebuna kelapa sawit merupakan anak perusahaan First Resouces. Wilayah adat Muara Tae semakin menyempit akibat penggusuran yang dilakukan kedua perusahaan kelapa sawit ini.

1 komentar:

  1. Perkenalkan, saya dari tim kumpulbagi. Saya ingin tau, apakah kiranya anda berencana untuk mengoleksi files menggunakan hosting yang baru?
    Jika ya, silahkan kunjungi website ini www.kumpulbagi.com untuk info selengkapnya.

    Di sana anda bisa dengan bebas share dan mendowload foto-foto keluarga dan trip, music, video, filem dll dalam jumlah dan waktu yang tidak terbatas, setelah registrasi terlebih dahulu. Gratis :)

    BalasHapus