Masyarakat Adat Inginkan Hak - Hak Atas Pendidikan, Kebudayaan dan Spiritualitas Oleh Negara
Rombongan Perempuan Adat Dengan Busana Adat masing - Masing Daerah Meriahkan Pawai Nusantara Perayaan HIMAS 2016 |
Amankaltim.blogspot.com. Perayaan Hari Internasional masyarakat Adat Sedunia disambut meriah oleh Masyarakat Adat di Nusantara dengan melakukan long march dari bundaran Hotel Indonesia menuju ke Museum Nasional, Jakarta (07/08/2018).
Dengan busana adat masing – masing daerah, rombongan Pawai
Nusantara berkumpul sekitar pukul 06.00 WIB di Bundaran HI.
Menteri Desa Eko Putro Sandjojo bersama Wimar Witoelar meriahkan Pawai Nusantara |
Selain rombongan masyarakat adat dari berbagai daerah di
Nusantara, Terlihat juga Menteri Desa Eko Putro Sandjojo yang berbaur dalam
rombongan Pawai Nusantara bersama Wimar Witoelar.
Hari Internasional Masyarakat
Adat Sedunia (HIMAS) untuk tahun ini mengusung tema “Hak – hak Masyarakat Adat
atas Pendidikan, Kebudayaan dan Spiritualitas.
Menurut Sekretaris Jenderal AMAN
Abdon Nababan, “bentuk kerjasama antara
masyarakat adat dengna negara dalam penyelenggaraan HIMAS 2016 ini adalah
sebuah kemajuan. Dialog sambung rasa adalah sinyal positif dukungan pemerintah
kedepanya agar masyarakat adat lebih diperhatikan terutama dalam sektor
pendidikan dan kebudayaan sesuai dengan Nawacita dan RPJM,” tegas Abdon Nababan.
Selain itu Abdon Nababan juga
menambahkan, kerjasama ini merupakan usaha memperjuangkan hak masyarakat yang
masih terabaikan. AMAN meminta agar Presiden segera membentuk Satgas Masyarakat
Adat sesuai dengan janji Presiden RI setahun lalu demi memperkuat jembatan
antara masyarakat adat dengan negara, memastikan negara hadir ditengah – tengah
masyarakat adat dan pada akhirnya membuat masyarakat adat merasa bagian yang
utuh dari Indonesia.
Peringatan The International Day of the World’s Indigenous
Peoples atau Hari International Masyarakat Adat Sedunia (HIMAS) setiap tanggal
9 Agustus sendiri ditetapkan oleh PBB
melalui Resolusi Majelis Umum PBB 49/214 tanggal 23 Desember 1994. HIMAS
menandai tanggal yang sama pada tahun 1992 yang ketika Kelompok Kerja PBB untuk
Masyarakat Adat atau the UN Working Group on Indigenous Population/WGIP
bersidang untuk pertama kalinya.
Aksi Perempuan Adat saat Pawai Nusantara HIMAS 2016 |
Sebelumnya Pada tahun 1990, Majelis Umum PBB melalui
Resolusi 45/164 menyatakan tahun 1993 adalah Tahun Internasional Masyarakat
Adat Sedunia. Kemudian, Majelis Umum PBB menetapkan dua Dekade Internasional
Masyarakat Adat Dunia: pertama adalah 1995 - 2004 (resolusi 48/163), dan yang
kedua 2005-2014 (resolusi 59/174). Dekade bertujuan untuk melakukan Penguatan
kerjasama internasional untuk mengatasi masalah yang dihadapi oleh masyarakat
adat termasuk hak asasi manusia, lingkungan, pembangunan, pendidikan,
kesehatan, pembangunan ekonomi dan sosial.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar